Semarang – imlek kali ini mengingatkanku saat menjadi anak-anak di kota pekalongan jaman dulu, abahku H. Djohar Alif punya banyak teman yang kebetulan beretnis tionghoa,, dan,, saat jelang imlex abah sepulang kerja dari kantornya di pasar banjarsari atau orang banyak menyebutnya pasar senteleng, abah sudah membawa buah tangan berupa kue keranjang. Kue keranjang yang slalu dibawa abah yang warnanya coklat muda. aku dan adik-adikku pun menyambut dan kadang berebut kue keranjang,,, saat itu Nasrul Arifin adikku masih hidup, dan seru pokoknya,,, biasanya ibuku langsung memarut kelapa sebagai bahan yang dipakai untuk memakan kue keranjang agar terasa enak. tawa candapun pecah saat semuanya bisa menikmati kue keranjang, walau dapatnya dikit-dikit,, hehehe
Kebersamaan saat itu begitu indah, dan alhamdulillah masih membekas sampai dengan sekarang,,, tahun baru imlek mengingatkan banyak peristiwa,,, Terima kasih Abah dan adikku yang telah memberikan kebersamaan dan keceriaan saat kita masih lengkap duluuuuuuu,,, doaku untuk abahku H. Djohar alif dan adikku Nasrul Arifin,,,, al fatihah
Fatkhul Amin